DI internet banyak yang bertanya tentang Contoh Pembukuan Akuntansi Dasar seperti apa, untuk menjawab pertanyaan itu kita akan coba demonstrasikan dengan sebuah contoh yang masuk akal terjadi di lapangan, sebut saja sebuah toko beras baru berdiri dan langsung mempraktekkan akuntansi.
Coba Perhatikan Urutan Kejadian di bawah ini
- Berdiri sebuah Toko Beras, belum ada modal, mulai dari awal.
- Modal Rp.100.000.000
- Belanja / Pembelian Beras 1 ton atau 1.000 kg dengan harga Rp.8.000.000, dibayar kontan
- Jual Beras 999 kg, dengan harga Rp.11.000/kg. Maka tersisa 1 kg
Bagaimana contoh pembukuan akuntansi dasar dari tranksaksi toko beras di atas?
(1) Berdiri sebuah Toko Beras, belum ada modal, mulai dari awal.
ketika sebuah toko berdiri, belum beroperasi, belum ada modal, maka pencatatan akuntansinya tentu masih kosong, jika kita harus menampilkan neraca maka yang tampil adalah neraca kosong seperti di bawah ini:
(2) Modal Rp.100.000.000
Ketika sebuah toko berdiri dengan modal uang sendiri, dalam hal ini bukan hutang, juga bukan modal berupa barang, maka langkah pencatatan dan laporan neracanya seperti di bawah ini:
Ketika baru ada aksi “tambah modal” maka yang berubah adalah laporan neraca, Belum ada laporan lainnya. Tambah modal tidak menimbulkan untung atau rugi, hanya menimbulkan:
- tambah harta
- tambah sumber harta (modal)
(3) Pembelian Beras 1 ton atau 1.000 kg dengan harga Rp.8.000.000, dibayar kontan
Logika Pembelian adalah:
- merubah kas (uang) menjadi barang
- kas yang tadinya Rp.100.000.000 sekarang berkurang 8.000.000
- 8.000.000 tersebut berubah bentuk menjadi barang persediaan.
- berarti uang berkurang
- barang (persediaan) bertambah
- maka, hanya ada perubahan laporan neraca / posisi keuangan, karena belum terjadi laba maupun rugi.
(4) Jual Beras 999 kg, dengan harga Rp.11.000/kg. Maka tersisa 1 kg
Jika pada pembelian yang begitu sederhana, cuma pindah harta dari uang/kas ke barang, maka pada penjualan ada beberapa hal terjadi:
- harta berupa persediaan/barang berubah wujud menjadi harta berupa uang/kas
- selisih harga beli ke harga jual dicatat, sebagai laba
- maka dalam neraca terjadi perubahan posisi harta
- dan ada perubahan baru pada laporan laba rugi.
- dalam laporan laba rugi menampilkan (a)nilai penjualan, (b)nilai total harga beli (HPP).
Perhatikan gambar di bawah ini: