Laba rugi dalam akuntansi merupakan salah satu laporan keuangan yang menunjukkan pendapatan, biaya, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi sering disebut juga sebagai laporan hasil usaha, laporan pendapatan, atau income statement. Laporan laba rugi adalah salah satu dari tiga laporan keuangan utama, selain neraca dan laporan arus kas.
Laporan laba rugi terdiri dari beberapa unsur penting, yaitu:
1. Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima perusahaan dari penjualan barang atau jasa. Pendapatan dapat berasal dari penjualan produk atau jasa, bunga dari investasi, atau keuntungan dari penjualan aset.
2. HPP
Dalam perusahaan dagang / distribusi / jasa HPP adalah harga pokok penjualan. Dalam perusahaan manufaktur / produksi HPP adalah harga pokok produksi.
Dalam perusahaan dagang HPP adalah harga beli dari barang yang dijual.
Dalam perusahaan manufaktur HPP adalah harga bahan baku dan biaya produksi sampai barang siap dilepas ke pasar.
3. Biaya
Biaya adalah semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan dalam proses produksi barang atau jasa. Biaya meliputi biaya produksi, biaya overhead, biaya penjualan, dan biaya administrasi.
4. Laba atau rugi
Laba atau rugi adalah selisih antara pendapatan dan biaya. Jika pendapatan lebih besar dari biaya, maka perusahaan menghasilkan laba. Sebaliknya, jika biaya lebih besar dari pendapatan, maka perusahaan mengalami rugi. Laba atau rugi ini ada 2 macam:
- Laba Kotor; Pendapatan dikurangi HPP
- Laba Bersih; Laba Kotor dikurangi Biaya Lain.
Fungsi Laba Rugi dalam Akuntansi
Laporan laba rugi memiliki beberapa fungsi penting dalam akuntansi, antara lain:
- Menunjukkan kinerja keuangan perusahaan
Laporan laba rugi dapat menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dengan laporan laba rugi, perusahaan dapat mengetahui apakah perusahaan memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian dalam periode tersebut.
- Membantu dalam pengambilan keputusan
Laporan laba rugi dapat membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan mengetahui jumlah pendapatan dan biaya perusahaan, manajemen dapat mengevaluasi strategi bisnis yang dilakukan dan memperbaiki strategi yang tidak efektif.
- Memberikan informasi bagi pihak luar perusahaan
Laporan laba rugi dapat memberikan informasi bagi pihak luar perusahaan seperti investor, kreditor, atau pihak berwenang. Pihak luar perusahaan dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dan menentukan apakah perusahaan layak untuk diinvestasikan atau diberikan kredit.
Contoh Laporan Laba Rugi
Berikut adalah contoh laporan laba rugi untuk periode satu tahun:
Pendapatan:
Penjualan produk A: Rp. 500.000.000
Penjualan produk B: Rp. 250.000.000
Total pendapatan: Rp. 750.000.000
HPP:
HPP Produk A: Rp. 300.000.000
HPP Produk B: Rp. 100.000.000
Total HPP: Rp.400.000.000
Laba Kotor
Rp.750.000.000 – Rp.400.0000.000 = Rp.350.000.000
Biaya:
Biaya Gaji: Rp. 50.000.000
Biaya administrasi: Rp. 25.000.000
Total biaya: Rp. 75.000.000
Laba Bersih:
Rp.350.000.000 – Rp.75.000.000 = Rp.275.000.000
Dari laporan laba rugi tersebut, perusahaan menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 275.000.000 setelah dikurangi HPP dan biaya. Jumlah pendapatan dari penjualan produk A dan B adalah Rp. 500.000.000 dan Rp. 250.000.000 totalnya Rp.750.000.000. Perusahaan dapat menggunakan laporan laba rugi untuk mengkaji kinerja keuangannya dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik, seperti mengurangi biaya administrasi atau meningkatkan pendapatan dari penjualan.
Praktek Melihat Laba Rudi di Software Ruas Accounting
Di bawah ini adalah praktek transaksi pembelian, penjualan dan melihat laporan laba rugi dalam Ruas Accouting:
Kesimpulan
Laporan laba rugi dalam akuntansi adalah laporan keuangan yang penting, karena dapat menunjukkan kinerja keuangan perusahaan, membantu dalam pengambilan keputusan bisnis, dan memberikan informasi bagi pihak luar perusahaan. Laporan laba rugi terdiri dari tiga unsur utama, yaitu pendapatan, HPP, biaya, dan laba atau rugi. Dengan memahami laporan laba rugi, perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja keuangan dan membuat keputusan bisnis yang tepat.